Selasa, 05 Juli 2011

Namaku BUku


3. NAMAKU BUKU
Di sana,
Aku diperlakukan sangat istimewa
Dibawa ke mana-mana
Di baca di mana saja
Di halte, stasiun juga taman kota
Dalam bis, kereta juga pesawat udara
Rumah makan, apotik dan tempat niaga
Di sana,
Aku jadi lambang kemajuan rakyatnya
Dibawa selalu dengan bangga
Dibaca di mana-mana
Kampus, kantor dan gedung olah raga
Sekolah, rumah sakit dan pusat belanja
Di sana
Aku jadi barang kebutuhan sehari-hari
Dibawa setiap hari
Dibaca setiap hari
Hari-hari mereka penuh denganku
Hari-hari mereka sibuk denganku
Padahal mereka Negara moderen
Computer dan alat elektronika semua ada
Namun kepadaku mereka sangat butuhnya
Di sana,
Aku seperti dewa layaknya
Tempat orang-orang bertanya
Tempat semua orang belajar
Tempat semua orang mengadu
Tempat siapa saja meminta dan mencari tahu
Di sana
Aku diperlakukan sangat mulia
Sebagai satu identitas bangsa
Sebagai alat menambah rasa
Sehingga rakyatnya sangatlah bangga
Namun di sini
Aku cuma menambah gengsi
Di pajang bejejer di lemari terkunci
Terpenjara di perpustakaan yang sepi
Takan bisa kau temui
Aku dibawa-bawa kemana-mana
Aku dibaca di mana-mana
Aku ada dimana-mana
Aku akan merasa cukup terhormat
Tersusun di rak-rak berdebu
Tertata di meja-meja yang bisu
Sungguh aku merasa istimewa
Jika aku ada di dalam tas anak-anak sekolah
Dan jadi rujukan tugas-tugas kuliah
Namun sering kali nasib naas menimpa
Karena aku seringkali dijadikan kipas saat panas
Penambah beban, Yang lebih sial lagi
Jika aku dijadikan pengganjal pintu
Bahkan alas kepala saat tidur
Di sini,
Mereka tak mengerti bagaimana memperlakukan aku…

Tidak ada komentar:

Posting Komentar