Rabu, 22 Februari 2012

Renungan sore/malam: "TUHAN MEMANDANG HATIMU YANG REMUK REDAM"

Renungan sore/malam: "TUHAN MEMANDANG HATIMU YANG REMUK REDAM"

Hanyalah debulah engkau dan aku karena memang kita berbuat dosa dan selalu berdosa. Akan tetapi, ada berita gembira ketika engkau dan aku bertobat pada hari ini.

Kepada wanita yang kedapatan zinah itu Ia hanya berkata; "Akupun tidak menghukum engkau...pergilah dan jangan berbuat dosa mulai dari sekarang."
...
Kepada penjahat yang meminta belas kasihan-Nya di tiang gantungan Ia pun berpaling dan berkata; "Hari ini pun engkau bersama-Ku di Firdaus."

Wow...perhatikanlah...kendatipun engkau dan aku berdosa tapi sesaat ketika kita menghampiri Dia dalam dan melalui pertobatan, Ia tak pernah bertanya, berapa kali, dengan siapa dan dimana engkau telah melakukan dosa. Apa yang Ia katakan kepadamu adalah tentang PENGAMPUNANNYA. Mengapa? Karena Ia adalah Allah yang Maharahim dan penuh belas kasihan."

Hati yang remuk redam untuk bertobat takan pernah ditolak-Nya.

***Duc in Altum***
Lihat Selengkapnya

PESAN PRAPASKAH KEPAUSAN 2012

PESAN PRAPASKAH KEPAUSAN 2012

"Kita Tidak Boleh Diam Saja terhadap Kejahatan"

"Marilah kita saling memperhatikan
supaya kita saling mendorong dalam kasih dan dalam pekerjaan baik"

(Ibr. 10:24)

Saudara-saudari terkasih,

Masa Prapaska ini sekali lagi memberi kita suatu kesempatan untuk merefleksikan jantung kehidupan kristiani: amal kasih. Masa ini merupakan saat yang tepat untuk memperbarui perjalanan iman kita, baik secara perseorangan maupun sebagai suatu komunitas, dengan bantuan sabda Allah dan sakramen-sakramen. Perjalanan ini adalah perjalanan yang ditandai dengan doa dan saling berbagi, dengan keheningan dan puasa, sebagai antisipasi dari kegembiraan Paska.

Pada tahun ini saya ingin mengedepankan beberapa gagasan dalam terang sebuah kutipan singkat dari Alkitab yang diambil dari Surat kepada Orang Ibrani: "Marilah kita saling memperhatikan, supaya kita saling mendorong dalam kasih dan dalam pekerjaan baik". Kata-kata ini adalah bagian dari sebuah perikop di mana Penulis Kudus menasehati kita untuk menaruh kepercayaan kepada Yesus Kristus, sebagai Sang Imam Agung, yang telah memperolehkan bagi kita pengampunan dan membuka jalan menuju Allah. Memeluk Kristus menghasilkan buah dalam suatu kehidupan yang didasarkan atas tiga keutamaan ilahi: hal itu berarti mendekat kepada Tuhan "dengan hati yang tulus ikhlas dan keyakinan iman yang teguh" (ay. 22), sambil tetap "teguh berpegang pada pengakuan tentang pengharapan" (ay. 23), sambil tetap memperhatikan untuk menghayati suatu kehidupan "dalam kasih dan dalam pekerjaan baik" (ay. 24), bersama-sama dengan saudara dan saudari kita. Penulis surat itu menegaskan, bahwa untuk mempertahankan hidup ini tetap terbentuk oleh Injil, pentinglah mengambil bagian dalam liturgi dan doa bersama, sambil tetap mengingat tujuan eskatalogis yakni persekutuan penuh dengan Allah (ay. 25). Di sini saya ingin merenungkan ay. 24 yang memberikan kepada kita sebuah ajaran singkat, berharga dan tepat waktu tentang tiga aspek dalam kehidupan kristiani: perhatian kepada orang lain, saling membantu dan kekudusan pribadi.

1. "Marilah kita saling memperhatikan": tanggungjawab terhadap saudara dan saudari kita.

Aspek yang pertama ini adalah sebuah ajakan untuk "memperhatikan": kata Yunani yang dipergunakan di sini adalah katanoein, yang berarti ‘menyelidiki', ‘menaruh perhatian', ‘memperhatikan dengan cermat' dan ‘memperhitungkan sesuatu'. Kita menjumpai kata ini di alam Injil ketika Yesus mengajak murid-murid-Nya untuk "memperhatikan" burung-burung gagak yang, meskipun tidak berusaha, tetap berada di pusat perhatian dan pemeliharaan Penyelenggaraan Ilahi (bdk. Luk. 12:24), dan untuk "memperhatikan" balok di mata kita sendiri sebelum kita melihat selumbar yang ada di mata saudara kita (bdk. Luk. 6:41). Dalam sebuah ayat lain dari Surat kepada orang Ibrani ini kita mendapatkan anjuran untuk "memandang Yesus, Rasul dan Imam Besar yang kita akui" (3:1). Demikianlah kata-kerja yang mengantar ajakan kita ini mengatakan kepada kita untuk melihat orang lain, pertama-tama kepada Yesus, untuk memperhatikan satu sama lain, dan untuk tidak tinggal terasing dan acuh-tak-acuh terhadap nasib saudara-saudari kita. Namun demikian, sangat sering sikap kita justru yang sebaliknya: suatu sikap auch-tak-acuh dan tidak ada perhatian karena perasaan egoisme dan diberi topeng sebagai penghormatan terhadap privasi. Dewasa ini pun suara Tuhan meminta kita untuk menjadi "penjaga" bagi saudara dan saudari kita (Kej, 4:9), untuk membangun relasi yang didasarkan atas saling mengingat dan saling menaruh perhatian kepada kesejahteraan, kesejahteraan yang integral dari orang lain. Perintah agung untuk saling mengasihi satu sama lain menuntut bahwa kita mengakui tanggungjawab kita terhadap mereka yang, seperti diri kita sendiri, adalah ciptaan dan anak-anak Allah. Menjadi saudara dan saudari dalam kemanusiaan, dan sering juga malah sebagai saudara-saudari dalam iman, seharusnya membantu kita untuk mengenal di dalam diri sesama kita suatu "saya yang lain" (alter ego), yang juga dikasihi Tuhan secara tidak terhingga. Apabila kita memupuk cara pandang seperti ini terhadap saudara dan saudari kita itu, maka solidaritas, keadilan, belas-kasihan dan bela-rasa akan dengan sendirinya memancar dari dalam hati kita. Hamba Allah Paus Paulus VI menegaskan, bahwa dunia kita dewasa ini sedang menderita terutama kekurangan rasa persaudaraan: "Masyarakat manusia sedang menderita sakit keras. Penyebabnya bukan pertama-tama karena menipisnya sumber-sumber daya alam, bukan pula karena pengaturannya yang dilaksanakan secara monopoli oleh segelntir orang-orang yang diistimewakan saja, tetapi terutama karena semakin melemahnya ikatan persaudaraan manusiawi di antara pribadi-pribadi dan bangsa-bangsa" (Populorum Progressio, 66).

Memperhatikan sesama berarti juga menghendaki yang baik bagi mereka itu dalam segala bidang: bidang jasmani, bidang moril dan bidang rohani. Budaya kontemporer kita ini sepertinya sudah kehilangan rasa terhadap yang baik dan yang jahat, kendatipun ada suatu kebutuhan yang nyata untuk menegaskan kembali, bahwa kebaikan sungguh ada dan akan menang, karena Allah "murah hati dan bertindak dengan murah hati juga" (Mzm. 119:68). Kebaikan adalah apa saja yang memberi, melindungi dan mengembangkan kehidupan, persaudaraan dan persekutuan. Maka tanggungjawab terhadap sesama berarti menghendaki dan bekerja bagi kebaikan orang lain, dengan harapan, bahwa merekapun akan suka menerima kebaikan itu bersama dengan tuntutan-tuntutannya. Memperhatikan orang lain berarti menyadari kebutuhan-kebutuhannya. Kitab Suci mengingatkan kita akan bahaya, bahwa hati kita akan dikeraskan oleh semacam "anestesi rohani", yang membuat kita mati-rasa terhadap penderitaan orang lain. Penginjil Lukas mengisahkan dua dari perumpamana-perumpamaan Yesus sebagai contohnya.

Dalam perumpaan tentang seorang Samaria yang baik, imam dan orang Lewi itu "melewati dari seberang jalan" dengan sikap acuh-tak-acuh terhadap kehadiran orang yang dirampok habis-habisan dan dipukuli oleh penyamun (lih. Luk. 10:30-32). Dan dalam perumpamaan tentang Orang Kaya dan Lazarus, si kaya itu tidak mengindahkan kemiskinan Lazarus yang hampir mati kelaparan tepat di depan pintu rumahnya (lih.Luk. 16:19). Kedua perumpamaan itu menunjukkan contoh yang sebaliknya dari "menaruh perhatian", sambil melihat orang lain dengan kasih dan bela-rasa. Lalu apa yang menghalangi kita memandang saudara-saudari kita dengan pandangan kemanusiaan dan penuh kasih itu? Sering penyebabnya adalah memiliki banyak kekayaan material dan rasa ketercukupan, akan tetapi bisa juga kecenderungan untuk menempatkan kepentingan dan masalah kita sendiri di atas semua yang lain. Kita tidak pernah boleh merasa tidak mampu "menunjukkan belas-kasih" kepada mereka yang menderita. Hati kita tidak pernah boleh tertutup oleh urusan dan masalah-masalah kita sendiri sedemikian, sehingga tidak mampu mendengarkan jeritan kaum papa. Kerendahan hati serta pengalaman pribadi sendiri atas penderitaan dapat membangkitkan di dalam diri kita perasaan bela-rasa dan simpati, "Orang benar mengetahui hak orang lemah, tetapi orang fasik tidak mengertinya" (Ams. 29:7). Maka kita bisa memahami sabda bahagia bagi mereka "yang berduka-cita" (Mat 5:4), mereka yang pada akhirnya mampu melihat lebih jauh dari pada dirinya sendiri serta memiliki bela-rasa terhadap penderitaan sesamanya. Mengulurkan tangan kepada orang lain dan membuka hati kita terhadap kebutuhan mereka dapat menjadi kesempatan untuk mendapatkan keselamatan dan kebahagiaan.

"Memperhatikan satu sama lain" juga berarti menaruh perhatian kepada kesejahteraan rohani mereka. Di sini saya ingin menyebut salah satu aspek dari hidup kristiani, yang saya yakin telah cukup dilupakan: menegur secara persaudaraan dalam kaitan dengan keselamatan kekal. Dewasa ini, pada umumnya, kita merasa sangat peka terhadap gagasan tentang kasih dan pelayanan terhadap kesejahteraan jasmani dan material orang lain, tetapi kita hampir terdiam seribu bahasa mengenai tanggungjawab rohani kita terhadap saudara dan saudari kita. Padahal tidak demikian dengan Gereja Perdana atau dengan komunitas-komunitas yang sungguh-sungguh matang di dalam iman, mereka yang prihatin bukan saja terhadap kesehatan jasmani dari saudara dan saudari mereka, tetapi juga terhadap kesehatan rohani mereka serta terhadap tujuan akhir hidup mereka. Kitab Suci mengatakan kepada kita: "Kecamlah orang bijak, maka engkau akan dikasihinya; berilah orang bijak nasihat, maka ia akan menjadi lebih bijak; ajarilah orang benar, maka pengetahuannya akan bertambah (Ams. 9:8ss). Kristus sendiri memerintahkan kita untuk menegur saudara kita yang berdosa (lih. Mat. 18:15). Kata-kerja yang dipergunakan untuk melukiskan teguran persaudaraan itu „Ÿelenchein„Ÿ adalah kata yang sama yang dipergunakan untuk menyatakan tugas perutusan kenabian seorang kristiani untuk berbicara melawan suatu angkatan yang melakukan kejahatan (lih, Ef. 5:11). Tradisi Gereja telah memasukkan juga "hal menegur para pendosa" ini di antara perbuatan-perbuatan kasih yang bersifat spiritual. Pentinglah memulihkan kembali dimensi kasih kristiani ini. Kita tidak boleh diam saja terhadap kejahatan. Saya ingat akan semua orang kristiani yang, hanya karena pertimbangan manusiawi atau hanya karena kecocokan dengan selera pribadi lebih mengadaptasi mentalitas yang sedang berlaku umum dari pada menegur saudara dan saudarinya untuk menentang cara berpikir dan bertindak yang bertentangan dengan kebenaran dan yang tidak mengikuti jalan kebaikan.

Teguran secara kristiani, dari pihaknya, tidak pernah dimotivasi oleh semangat menuduh atau menyalahkan. Selalulah dia digerakkan oleh cinta dan belas-kasih dan memancar keluar dari perhatian yang tulus bagi kebaikan orang lain. Seperti dikataan oleh Rasul Paulus: "Kalaupun seorang kedapatan melakukan suatu pelanggaran, maka kamu yang rohani, harus memimpin orang itu ke jalan yang benar dalam roh lemah lembut, sambil menjaga dirimu sendiri, supaya kamu juga jangan kena pencobaan" (Gal. 6:1). Dalam dunia yang dilanda dengan individualisme seperti ini, adalah sangat mendasar untuk menemukan kembali pentingnya menegur secara persaudaraan, agar supaya kita, bersama-sama dapat menempuh jalan menuju ke kesucian. Kitab Suci sendiri menyebutkan, bahwa bahkan sampai "tujuh kali orang benar jatuh" (Ams. 24:16); memang kita semua ini lemah dan tidak sempurna (lih. 1Yoh. 1:8). Oleh karena itu, sungguh merupakan suatu pelayanan yang besar membantu orang lain dan membiarkan mereka memnatu kita, sehingga kita dapat terbuka terhadap seluruh kebenran tentang diri kta sendiri, meningkatkan hidup kita dan berjalan dengan lebih tegak di jalan Tuhan. Pastilah akan senantiasa dibutuhkan adanya suatu pandangan yang mengasihi dan mengingatkan, yang memahami dan mengerti, yang penuh keprihatinan dan pengampunan (bdk. Luk. 22:61), sebagaimana Allah sendiri telah bertindak dan akan senantiasa bertindak sedemikian dengan masing-masing kita semua.

2. "Saling memperhatikan": anugerah sikap timbal-balik (resiprositas).

"Menjaga" orang lain seperti ini sungguh sangat bertentangan dengan mentalitas yang, dengan menurunkan nilai hidup secara terbatas hanya sampai pada dimensi duniawi saja, gagal untuk bisa melihatnya dalam perspektif eskatalogis dan bisa menerima pilihan moril manapun dengan mengatas-namakan kebebasan pribadi. Suatu masyarakat, seperti masyarakat kita ini, dapat menjadi buta terhadap penderitaan jasmani dan terhadap tuntutan-tuntutan yang besifat spiritual dan moral dari hidup itu. Yang seperti ini tidak boleh terjadi dalam suatu komunitas kristiani! Rasul Paulus mendorong kita untuk mengejar "apa yang mendatangkan damai sejahtera dan yang berguna untuk saling membangun" (Rom. 14:19), demi kesejahteraan sesama kita "untuk membangunnya" (15"2), sambil mengupayakan, bukan keuntungan pribadi, melainkan "berusaha menyenangkan hati semua orang dalam segala hal, supaya mereka beroleh selamat" (1Kor 10:33). Saling menegur dan mendorong seperti ini di dalam semangat kerendahan hati dan kasih, haruslah menjadi bagian dari hidup Komunitas Kristiani.

Murid-murid Tuhan, diperstukan dengan Dia melalui Ekaristi, hidup dalam persekutuan yang mengikat mereka satu sama lain sebagai anggota dari tubuh yang satu dan sama. Ini berarti bahwa orang lain adalah juga bagian dari saya, dan bahwa hidupnya, keselamatannya juga menyangkut hidup dan keselamatan saya sendiri. Di sini kita menyentuh suatu aspek yang mendalam dari persekutuan: keberadaan kita berkaitan dengan keberadaan orang lain, yang bisa membawa kebaikan, tetapi juga keburukan. Baik dosa-dosa kita maupun perbuatan-perbuatan kasih kita memiliki dimensi sosial. Saling keterikatan ini dapat dilihat di dalam Gereja, tubuh mistik Kristus: Komunitas ini senantiasa melakukan pertobatan dan mohon pengampunan bagi dosa anggota-anggotanya, tetapi juga secara jitu bersukacita di dalam contoh-contoh keutamaan dan kasih yang ada di tengah-tengahnya. Seperti dikatakan oleh Santo Paulus: "Supaya anggota-anggota yang berbeda itu saling memperhatikan" (1Kor. 12:25), karena kita semua membentuk satu tubuh.

Perbuatan kasih terhadap saudara dan saudari kita, „Ÿseperti terungkap misalnya dalam memberi sedekah, suatu praktek yang bersama dengan doa dan puasa, mencirikhaskan masa Prapaskah„Ÿ berakar dalam hal persekutuan bersama ini. Umat kristiani dapat juga mengungkapkan keanggotaan mereka di dalam satu tubuh yang adalah Gereja itu dengan menaruh perhatian secara konkrit kepada yang termiskin dari yang mskin. Begitu juga halnya, perhatian satu sama lain ini berarti juga pengakuan terhadap kebaikan yang diperbuat oleh Tuhan kepada sesama kita itu dan juga merupakan ucapan syukur atas mukjijat-mukjijat rakhmat yang di dalam kebaikan-Nya tetap dikerjakan oleh Allah yang Mahakuasa itu di dalam diri anak-anak-Nya. Apabila seorang kristiani melihat Roh Kudus berkarya di dalam diri orang-orang lain, mereka tidak dapat bertindak lain kecuali bersukacita dan memuliakan Bapa yang di surga itu (bdk. Mat. 5:16).

3. ‘Supaya kita saling mendorong dalam kasih dan dalam pekerjaan baik": berjalan bersama dalam kekudusan.

Kata-kata dari Surat kepada Orang Ibrani ini (10:24) mendorong kita untuk ber-refleksi tentang panggilan kepada semua orang untuk kekudusan, yakni perjalanan yang terus-menerus dari kehidupan rohani, sementara kita mengharapkan anugerah-anugerah rohani yang lebih besar dan pada kasih yang senantiasa lebih luhur dan menghasilkan buah (bdk. 1Kor. 12:31 - 13:13). Sikap memperhatikan satu sama lain ini seharusnya memacu kita untuk semakin lama semakin mengefektifkan kasih, yang "seperti cahaya fajar, yang kian bertambah terang sampai rembang tengah hari" (Ams. 4:18), membuat kita menghayati setiap hari dalam hidup kita ini sebagai antisipasi dari hari keabadian yang sedang menantikan kita di dalam Allah.

Waktu yang diberikan Allah kepada kita dalam hidup ini sungguh berharga untuk menentukan dan melaksanakan perbuatan baik dalam kasih Allah. Dengan cara demikian Gereja sendiri senantiasa berkembang menuju ke kedewasaan Kristus secara penuh (bdk. Ef. 4:13). Nasehat-nasehat yang kita berikan untuk saling mendorong satu sama lain untuk mendapatkan kepenuhan kasih dan perbuatan baik itu ditempatkan di dalam dinamika perkembangan ke masa depan.

Sayangnya, selalu saja ada godaan untuk menjadi suam-suam kuku, untuk memadamkan Roh, untuk menolak menanamkan sebagai modal talenta yang kita terima, bagi kebaikan kita sendiri dan bagi kebaikan orang lain (bdk. Mat. 25:25ss.). Kita semua telah menerima kekayaan rohani dan jasmani yang dimaksudkan untuk dipergunakan bagi pemenuhan rencana Allah, bagi kebaikan Gereja dan bagi keselamatan kita sendiri secara pribadi (bdk Luk. 12:21b.; 1Tim. 6:18). Para pakar kehidupan rohani mengingatkan kita, bahwa di dalam kehidupan beriman, mereka yang tidak mengalami kemajuan, secara tak terelakkan sama dengan mengalami kemunduran.

Saudara-saudari terkasih, marilah kita terima ajakan, hari ini adalah hari yang paling tepat tiada duanya, untuk mencapai "standard yang tinggi dari hidup kristiani yang biasa itu" (Novo Millennio Ineunte, 31). Kebijaksanaan Gereja dalam mengakui dan memaklumkan orang-orang Kristiani tertentu yang menonjol sebagai Beato dan Santo juga dimaksudkan untuk memberi ilham kepada orang-orang lain untuk meneladan keutamaan-keutamaan mereka. Kepada kita Santo Paulus menasehatkan "untuk saling mendahului dalam memberi hormat" (Rom, 12:10).

Dalam dunia yang menuntut dari orang-orang Kristiani sebuah kesaksian yang terbarui akan kasih dan kesetiaan kepada Tuhan, kiranya kita semua ini merasakan mendesaknya kebutuhan untuk saling mendahului dalam amal-kasih, pelayanan dan perbuatan baik (bdk. Ibr. 6:10), Tuntutan ini secara khusus sungguh mendesak dalam masa kudus untuk mempersiapkan Paskah ini. Sambil mempersembahkan dalam doa harapan saya agar masa Prapaskah ini menjadi masa yang terberkati dan berbuah limpah, saya menyerahkan kalian semua dalam pengantaraan Bunda Maria tetap Perawan dan dengan tulus hati saya berikan kepada kalian semua Berkat Apostolik saya.

Dari Vatikan, 3 November 2011

Benediktus XVI, Paus

salam.

Sabtu, 18 Februari 2012

Buntu Kalando _ Objek Wisata Toraja


BUNTU KALANDO

Daya tarik utama:
- Meseum mini
- Tongkonan Puang Sangalla

Lokasi desa/lembang: Sangalla

Objek wisata ini adalah Tongkonan Puang Sangalla' yang telah difungsikan sebagai museum dan home stay, terletak di Kelurahan Kaero Sangalla' 20 Km dari kota Rantepao. Buntuk Kalando mempunyai adat "Tanado Tananan Lantangna Kaero Tongkonan Layuk" yaitu sebagai tempat kediaman "Puang Sangalla".

Tongkonan ini dibangun bersama dengan tiga lumbung padi (Alang Sura'). Buntu Kalando sebagai Tongkonan Tananan Lantangna Kaero Tongkonan Layuk dilengkapi dengan beraneka ragam tanduk yaitu tanduk kerbau, tanduk rusa, dan tanduk anoa terpampang di bagian muka Tongkonan dua buah kabongo' yaitu satu kabongo' bonga' Sura' dan satu kabongo' pudu' serta di atasnya didudukkan katik yang menyerupai langkan maega (burung elang), perlambang kebesaran.

Sebagai museum dalam tongkonan ini dilengkapi barang-barang koleksi antara lain:

  • Alat kerajaan Sangalla'
  • Pakaian adat kebesaran
  • Barang-barang bersejarah
  • Barang-barang antik
  • Alat-alat perang
  • Alat-alat ritus
  • Alat-alat pertanian
  • Alat-alat dapur
  • Alat-alat makan
  • Alat-alat minum
  • Barang-barang berkhasiat (balo')
  • Alat-alat top seks Toraja
  • Dan lain-lain

Tilangga' _ Objek Wisata Toraja


Daya tarik utama: Kolam alam untuk rekreasi tirta
Lokasi desa/lembang: Sarira
Tilangga' sebagai obyek wisata pemandian alam, jaraknya ± 12 km dari kota Rantepao, arah selatan.Bila pengunjung ingin melemaskan otot-otot dan urat-urat yang penat sepanjang hari berkeliling ke objek-objek wisata, jangan lupa mandi di kolam air dingin Tilangga'. Airnya sangat jernih, dingin, sejuk dan tidak pernah kering. Dan Anda juga dapat menyaksikan ikan-ikan berwarna bersama belut-belut dalam kolam pemandian ini yang santai, tanpa merasa terusik. Pada saat ini air yang mengalir dari obyek wisata ini digunakan untuk air PAM bagi masyarakat kota Makale dan sekitarnya.

Bori' Kalimbuang _ Objek Wisata Toraja

Obyek wisata utama adalah Rante (Tempat upacara pemakaman secara adat yang dilengkapi dengan 100 buah menhir/megalit), dalam Bahasa toraja disebut Simbuang Batu. 102 bilah batu menhir yang berdiri dengan megah terdiri dari 24 buah ukuran besar, 24 buah ukuran sedang dan 54 buah ukuran kecil. Ukuran menhir ini mempunyai nilai adat yang sama. Penyebab perbedaan adalah perbedaan situasi dan kondisi pada saat pembuatan/pengambilan batu. Megalit/Simbuang Batu hanya diadakan bila pemuka masyarakat yang meninggal dunia dan upacaranya diadakan dalam tingkat Rapasan Sapurandanan (kerbau yang dipotong sekurang-kurangnya 24 ekor).

Pada tahun 1657 Rante Kalimbuang mulai digunakan pada upacara pemakaman Ne'Ramba' di mana 100 ekor kerbau dikorbankan dan didirikan dua Simbuang Batu. Selanjutnya pada tahun1807 pada pemakaman Tonapa Ne'padda' didirikan 5 buah Simbuang Batu, sedang kerbau yang dikorbankan sebanyak 200 ekor. Ne'Lunde' yang pada upacaranya dikorbankan 100 ekor kerbau didirikan 3 buah Simbuang Batu.

Selanjutnya berturut-turut sejak tahun 1907 banyak Simbuang Batu didirikan dalam ukuran besar, sedang, kecil dan secara khusus pada pemakaman Lai Datu (Ne'Kase') pada tahun 1935 didirikan satu buah Simbuang Batu yang terbesar dan tertinggi. Simbuang Batu yang terakhir adalah pada upacara pemakaman Sa'pang (Ne'Lai) pada tahun 1962. Dalam Kompleks Rante Kalimbuang tersebut terdapat juga hal-hal yang berkaitan dengan upacara pemakaman yang membuat kita mengetahui lebih banyak tentang Bori' Kalimbuang.

Lemo _ Objek Wisata Toraja



Daya tarik utama:

  • Liang Paa
  • Tau-tau
  • Bangunan tongkonan sasana budaya
Lokasi desa/lembang: Lemo
Berada di km 9 jurusan Makale-Rantepao masuk 600 meter. Lemo adalah salah satu kuburan leluhur Toraja, hasil kombinasi antara ciptaan Tuhan Yang Maha Kuasa dengan kreasi tangan terampil Toraja pada abad XVI (dipahat) atau Liang Paa'. Jumlah lubang batu kuno ada 75 buah dan tau-tau yang tegak berdiri sejumlah 40 buah sebagai lambang prestise, status, peran dan kedudukan para bangsawan di Desa Lemo. Diberi nama Lemo oleh karena model liang batu ini ada yang menyerupai jeruk bundar dan berbintik-bintik.
Sejak tahun 1960, obyek wisata ini telah ramai dikunjungi oleh para wisatawan asing dan domestik.

Pengunjung dapat pula melepaskan keinginannya dan membelanjakan dollar atau rupiahnya pada kios-kios suvenir. Ataukah berjalan-jalan di sekitar obyek ini menyaksikan buah-buahan pangi yang ranum kecoklatan yang siap diolah dan dimakan sebagai makanan khas suku toraja yang disebut "Pantollo Pamarrasan".

Lo'ko' mata _ Objek Wisata Toraja



Lo'Ko Mata suatu lokasi yang diciptakan Tuhan Yang Maha Kuasa mengambil posisi di lereng gunung Sesean pada ketinggian ± 1400m di atas permukaan laut. Suatu tempat yang sangat menawan, fantastic dan bila seseorang datang dan menyaksikan serta merenungkan ciptaan ini rasa kangen pasti ada.

Selain itu Anda dapat menyaksikan panorama alam yang sangat indah dan deru arus sungai di bawah kaki kuburan alam ini. Yang terletak di desa Pangden ±30 km dari kota Rantepao. Nama Lo'ko' Mata diberi kemudian oleh karena batu alam yang dipahat ini menyerupai kepala manusia, tetapi sebenarnya Liang Lo'ko' Mata sebelumnya bernama Dassi Dewata atau Burung Dewa, oleh karena liang ini ditempati bertengger dan bersarang jenis-jenis burung yang indah-indah warna bulunya, dengan suara yang mengasyikkan kadang menakutkan.

Pada abad XIV (1480) datanglah pemuda kidding yang memahat batu raksasa ini untuk makam mertuanya yang bernama Pong Raga dan Randa Tasik (I) selanjutnya pada abad XVI tahun 1675 lubang yang kedua dipahat oleh Kombong dan Lembang. Dan pada abad XVII lubang yang ketiga dibuat oleh Rubak dan Datu Bua'. Liang pahat ini tetap digunakan sampai saat ini saat kita telah memasuki abad XX. Luas areal wisata Lo'ko' Mata ± 1 ha dan semua lubang yang ada sekitar 60 buah

Londa _ Objek Wisata Toraja



Obyek wisata Londa yang berada di desa Sandan Uai Kecamatan Sanggalangi' dengan jarak 7 km dari kota Rantepao, arah ke Selatan, adalah kuburan alam purba. Tercipta secara alamiah oleh Yang Maha pengasih Tuhan yang empunya bumi ini. Gua yang tergantung ini, menyimpan misteri yakni erong puluhan banyaknya, dan penuh berisikan tulang dan tengkorak para leluhur tau-tau.

Tau-tau adalah pertanda bahwa telah sekian banyak putra-putra Toraja terbaik telah dimakamkan melalui upacara adat tertinggi di wilayah Tallulolo. Gua-gua alam ini penuh dengan panorama yang menakjubkan 1000 meter jauh ke dalam, dapat dinikmati dengan petunjuk guide yang telah terlatih dan profesional.

Kuburan alam purba ini dilengkapi dengan sebuah "Benteng Pertahanan". Patabang Bunga yang bernama Tarangenge yang terletak di atas punggung gua alam ini. Obyek ini sangat mudah dikunjungi, oleh karena sarana dan prasarana jalannya baik. Satu hal perlu diingat bahwa seseorang yang berkunjung ke obyek ini, wajib memohon izin dengan membawa sirih pinang atau kembang. Sangat tabu/pamali (dilarang keras) untuk mengambil atau memindahkan tulang, tengkorak atau mayat yang ada dalam gua ini.

Museum Lando rundun _ Objek Wisata Toraja

Daya tarik utama:
  • Rumah adat Toraja
Museum
Lokasi desa/lembang: Tallunglipu, Bolu - Rantepao
Menurut penuturan lisan orang Toraja khususnya bagi para bangsawan khususnya di Kecamatan Sa'dan Balusu' dan Sesean bahwa Londorundun yang bergelar "Datu Manili", adalah seorang putri yang cantik jelita yang memiliki rambut panjang dengan ukuran 17 depah 300 jengkal atau dalam Bahasa Toraja "Sang pitu da'panna, Talluratu' Dangkananna". Gadis jelita ini dipersunting oleh seorang raja dari Kabupaten Bone yang bernama "Datu Bendurana".

Bukti sejarahnya adalah sebuah buku besar yang modelnya persis dengan sebuah kapal dikawal oleh dua batu kecil yang modelnya seperti perahu berada di Sungai Sa'dan di desa Malango' (Rantepao) sebelah kanan jembatan Malango' yang menurut cerita leluhur secara turun-temurun adalah kapal milik Datu Bendurana yang datang mencari dan menyelidiki Datu Manili (Londorundun). Mereka dipertemukan dalam jodoh dan oleh sebab itu orang Bone tidak boleh berselisih dengan orang Toraja, karena mereka mempunyai "Basse" atau "Perjanjian". Salah satu saudara kandung Londorundun adalah "Puang Bualolo" kawin ke wilayah Sa'dan, dan menjadi leluhur pemilik Museum Londorundun yang terletak di Desa Tallunglipu, kompleks Bolu-Rantepao

Makula' _ Objek Wisata Toraja


Daya tarik utama: Permandian air panas alam
Lokasi desa/lembang: Tokesan

Rekreasi bagi manusia-manusia modern yang kini hidupndi dalam abad komputer dan IPTEK yang canggih, bukan lagi sekedar sebagai pelengkap, tetapi sudah menjadi kebutuhan utama, untuk membuat otak, hati, dan perasaan mengalami refresing.


Oleh sebab itu kami mengajak Anda untuk segera mengunjungi Kolam Renang Air panas Makula' (Swimming Pool Spring) yang jaraknya hanya 28 km dari kota Rantepao arah ke selatan. Bila Anda tiba di sana tersedia kolam air panas. Kamar hotel yang representatif. Restaurant yang menyediakan bermacam makanan kesukaan Anda, dan pelayanan yang siap melayani Anda, serta tarif/harga yang berdamai. Pergi/pulang Anda dapat menikmati pemandangan alam yang menyenangkan hati. Prasarana jalannya beraspal. Selamat berekreasi dan jangan lupa membawa keluarga.

Arum jeram _ Objek Wisata Toraja


TANA Toraja adalah surga bagi penggemar arung jeram (rafting). Daerah ini memiliki sungai besar bernama Sungai Sa'dan yang sangat menantang. Wisatawan tidak hanya dipompa adrenalinnya, tapi juga disuguhi panorama indah.

Lokasi
Titik awal pengarungan dimulai dari jembatan gantung di Desa Buah Kayu. Sementara titik akhir jeram berada di Jembatan Pappi, Kabupaten Enrekang, yang terletak di sebelah selatan Kabupaten Tana Toraja.

Gambaran umum
Sungai Sa'dan adalah sungai terbesar di Toraja. Lebarnya rata-rata 80 meter dengan panjang mencapai 182 km. Menjulur berliku dari dataran tinggi pegunungan Latimojong ke arah Kabupaten Pinrang di barat daya Kabupaten Tana Toraja. Pemandangan di sisi kiri dan kanan sungai sungguh indah.

Lama pengarungan di sungai ini adalah dua hari penuh dengan menginap di tengah perjalanan di pondok yang disebut lantang. Letaknya dipinggir sungai.

Menurut pengklasifikasian jeram, Sungai Sa'dan memiliki jeram kelas empat. Maksudnya, sangat sulit, aliran sungai berjeram panjang berturut turut dan berombak kuat, tak beraturan dan banyak batuan yang membahayakan, pusaran air yang berbuih buih, dan lintasan sulit diintai.

Bahkan ada satu jeram, yaitu Jeram Fitri yang memiliki tingkat jeram lima. Jeram ini berupa patahan dengan aus deras yang menabrak batu besar. Jika tak cukup piawai, perahu dapat menempel di batu dan terjebak di sana.

Karena itu, berarung jeram di Sungai Sa'dan tidak hanya membutuhkan keberanian melainkan juga kepiawaian. Akan sangat berguna jika awak perahu berpengalaman dan memiliki perlengkapan yang terbaik.

Lombok Parinding _ Objek Wisata Toraja


Kuburan Erong Lombok Parinding adalah merupakan salah satu obyek wisata yang menarik karena mempunyai daya tarik tersendiri seperti Erong yang unik dan antik, yang terletak di Dusun Parinding Matampu Kecamatan Sesean, kurang lebih 7 km dari kota Rantepao ke utara. Lombok Parinding pertama kali ditempati oleh salah seorang yang bernama Tomangli anak dari suami istri Bongga Tonapo dan Datu Banua sekaligus cucu dari suami istri Palairan dan Patodemmanik dan disitulah mereka menetap mendirikan rumah sambil bertani-sawah.

Selanjutnya Tomangli melahirkan 8 orang dan anak Tomangli berkembang biak sampai sekarang (keturunan yang ke 7). Melihat dan memperhatikan serta menghitung-hitung umur dan kuburan erong Lombok Parinding mulai dari ke 8 orang anak-anak Tomongli sudah berumur kurang lebih 700 tahun. Demikianlah sejarah singkat kuburan erong Lombok Parinding. Semoga sejarah singkat ini dapat bermanfaat bagi wisatawan dan dapat dijadikan sebagai bahan informasi.

Pangli _ Objek Wisata Toraja


Patane (kuburan dari kayu berbentuk rumah Toraja) dibangun pada tahun 1930. Untuk seorang janda yang bernama Palindatu yang meninggal pada tahun 1920 dan diupacarakan secara adat Toraja tertinggi yang disebut Rapasan sapu randanan. Palindatu dikawini oleh seorang putra bernama Tangkeallo dan melahirkan beberapa anak.

Salah satu anaknya yang bungsu bernama Semba' alias Pong Massangka dengan gelar Ne' Babu' oleh kematian misionaris Belanda Arie van de Loosdrecht di Rante Dengen Bori' pada tanggal 27 Desember 1917, maka Pong Massangka alias Ne' Babu' salah satu yang tertuduh sehingga dihukum buang ke Bogor / Nusa Kambangan dan dikembalikan pada tahun 1930 ke Tana Toraja dan meninggal dunia pada tahun 1960 dalam usia 120 tahun (lahir 1840).

Mayat Pong Massangka dengan gelar Ne' Babu' disemayamkan dalam patane ini dan tau-taunya yang terbuat dari batu yang dipahat siap menanti kunjungan anda.

Sillanan _ Objek Wisata Toraja



Obyek wisata Ma'duang Tondok terletak di kecematan Mengkendek ± 20 km arah selatan Makale di Desa Sillanan. Objek tersebut didukung oleh 4 objek wisata yaitu;

Obyek wisata Lo'ko'wai
Obyek wisata To'Banga
Obyek wisata Pangrapasan dan Ma'dandan
Obyek wisata Tongkonan Karua Sillanan

Objek tersebut masing-masing mempunyai daya tarik yang spesifik dan mempunyai keunggulan tersendiri seperti:

Lo'ko wai; di tempat lokasi ini terdapat mayat bayi yang unik dan awet (di mummy) di mana rambut, kuku, gigi serta kulitnya masih utuh meskipun umur mayat tersebut diperkiran sudah berumur ± 4½ abad. Mayat tersebut di sakralkan oleh masyarakat di wilayah adat Ma'duang Tondok yang secara mitologis diyakini adalah keturunan Dewa.

Kurang lebih 400 m sebelah selatan terdapat kuburan manusia purba yang terdiri dari tumpukan Erong, serta beberapa liang pahat disekitarnya. Hal lain yang bisa kita nikmati disekitar objek-objek ini adalah beberapa liang pahat disekitarnya. Hal lain yang bisa kita nikmati disekitar objek-objek ini adalah keindahan alam. Para pengunjung masih dapat menyaksikan pohon-pohon tropis yang terpelihara walaupun umurnya telah tua berkhasiat obat. Perkampungan tradisional yang masih asli dan unik tempat upacara adat, satu benteng pertahan yang digunakan untuk memantau musuh pada sekitar abad ke 16. Dan tidak pernah diterobos oleh musuh pada zaman dahulu. Wilayah obyek wisata Ma'duang Tondok secara keseluruhan sampai saat ini masih terpelihara dengan baik dan siap menanti kunjungan anda.

Rante karassik - Objek Wisata Toraja

Obyek wisata uli berada di tengah-tengah pemukiman masyarakat Rantepao. Jaraknya hanya ± 200 m dari poros jalan Makale- Rantepao. Rante Karassik adalah tempat pelaksanaan upacara adat pemakaman bangsawan dari Tongkonan Kamiri di Potoksia Buntu Pune. Rante tersebut mulai digunakan pada abad ke 19 oleh Pong Maramba' untuk acara upacara adat Rambu' Solo' Rapasan Sundun bagi keluarganya.

Lokasi ini memiliki batu simbuang megalit (menhir) yang jumlahnya 12 buah masih megah tertancap di atas tanah, dan ada yang ringginya 7,5 m serta puluhan lainnya masih tertanam di dalam tanah. Menhir ini adalah simbol bahwa telah sekian banyak upacara adat Rambu Solo' Rapasan yang telah dilaksanakan di lokasi tersebut.

Suaya

suaya imageKuburan berada di salah satu sisi dari bukit. Dipahat sebagai tempat beristirahat dari tujuh raja dan keluarga kerajaan Sangalla. Tau-tau dari raja-raja dan keluarga raja berpakaian sesuai dengan pakaian adat raja Toraja di tempatkan dimuka kuburan batu. Tangga batu tersedia untuk naik ke bukit dimana raja dikala hidupnya digunakan untuk bersepi-sepi, ditempat itu akan dibuat museum untuk menempatkan harta kekayaan dari raja-raja Sangalla.

Tampang allo _ Objek Wisata Toraja

tampang allo imageSejarah singkat obyek wisata Tampang Allo (atau Tampangallo) ini merupakan sebuah kuburan gua alam yang terletak di Kelurahan Kaero Kecamatan Sangalla' dan berisikan puluhan erong, puluhan tau-tau dan ratusan tengkorak dan tulang belulang manusia. Pada sekitar abad ke 16 oleh penguasa Sangalla' dalam hal ini Sang Puang Manturino bersama istrinya Rangga Bulaan memilih Gua Tampang Allo sebagai tempat pemakamannya kelak jika mereka meninggal dunia.

Demikianlah Rangga Bulaan di gadis cantik, asuhan sang kera, meninggal lebih dahulu dan jenazahnya dimasukkan ke dalam Erong serta diletakkan dalam gua Tampang Allo. Sedangkan Sang Puang Manturino pada saat meninggal Erong ditempatkan pada pemakaman losso' yang letaknya tidak jauh dari Tampang Allo. Entah bagaimana kemudian erong Sang Puang ternyata kosong. Sedangkan jenazahnya telah bersatu dengan jenazah istrinya di Tampang Allo. Lama setelah Sang Puang dan istrinya Rangga Bulaan meninggal dunia pusaka kerajaan yang disebut Bakasiroe' diambil alih oleh Puang Musu' sebagai penguasa Tongkonan Puang Kalosi.

Pada masa itu juga Tana Toraja yang dikenal sebagai Tondok Lepongan Bulan Tana Matarik Allo berada dalam kekacauan akibat serangan dari kerajaan Bone. Terjadi juga peperangan antara daerah/ masyarakat setempat dan tentara Bone membantu salah satunya dan akibat yang kalah perang dirampas sawah dan kekayaannya serta orang-orangnya dikirim ke Madan dan ke daerah Bugis.

Puang Musu' membawa pusaka Baka Siroe' mengungsi ke Madan dan sewaktu Puang ini menyeberang sungai Sa'dan dan salah seorang yang bernama Karasiak membunuh Puang Musu' dan merampas Baka Siroe'. Keturunan Puang Musu' selalu berusaha dengan cara apapun untuk mengembalikan pusaka Baka Siroe' ke tempatnya semula pada tahun 1934, terjadilah perdamaian antara Puang Musu' dengan keturunan Karasiak melalui perkawinan.

Kemudian dengan lahirnya anak di pari tangga, Pusaka Baka Siroe' diberikan kepada anak tersebut untuk menyimpan dan memeliharanya. Demikian juga tempat pemakaman mereka kelak disepakati di Gua Tampang Allo sebagai perwujudan perjanjian dan sumpah suami istri yaitu "sehidup semati satu kubur kita berdua".

Tanah Toraja, Andalan Wisata Sulawesi Selatan

KapanLagi.com - Tanah Toraja, merupakan obyek wisata yang terkenal dengan kekayaan budayanya. Kabupaten yang terletak sekitar 350 km sebelah Utara Makassar ini sangat terkenal dengan bentuk bangunan rumah adatnya. Rumah adat ini bernama Tongkonan. Atapnya terbuat dari daun nipa atau kelapa dan mampu bertahan sampai 50 tahun. Tongkonan ini juga memiliki strata sesuai derajat kebangsawanan masyarakat seperti strata emas, perunggu, besi dan kuningan.

Saking begitu melekatnya image Tanah Toraja dengan bangunan rumah adatnya ini, sebagai bentuk promosi pariwisata dan untuk menggaet turis Jepang ke daerah ini, maka rumah adat pun dibangun di negeri �matahari terbit� itu. Bangunannya dikerjakan oleh orang Toraja sendiri dan diboyong pengusaha pariwisata ke negari sakura. Sekarang di Jepang, sudah ada dua Tongkonan yang sangat mirip dengan Tongkonan yang asli. Kehadiran Tongkonan selalu membuat kagum masyarakat negeri tersebut karena bentuknya yang unik. Perbedaannya dengan yang ada di Tanah Toraja hanya terletak di atapnya yang menggunakan daun sagu (rumbia).

Masih banyak lagi daya tarik dari Tanah Toraja selain upacara adat rambu solo (pemakaman) yang sudah kesohor selama ini. Sebutlah kuburan bayi di atas pohon tarra di Kampung Kambira, Kecamatan Sangalla, sekitar 20 kilometer dari Rantepao, yang disiapkan bagi jenazah bayi berusia 0 - 7 tahun.

Meski mengubur bayi di atas pohon tarra itu sudah tidak dilaksanakan lagi sejak puluhan tahun terakhir, tetapi pohon tempat �mengubur� mayat bayi itu masih tetap tegak dan banyak dikunjungi wisatawan. Di atas pohon tarra yang buahnya mirip buah sukun yang biasa dijadikan sayur oleh penduduk setempat itu dengan lingkaran batang pohon sekitar 3,5 meter, tersimpan puluhan jenazah bayi.

Sebelum jenazah dimasukkan ke batang pohon, terlebih dahulu pohon itu dilubangi kemudian mayat bayi diletakkan ke dalam kemudian ditutupi dengan serat pohon kelapa berwarna hitam. Setelah puluhan tahun, jenazah bayi itu akan menyatu dengan pohon tersebut. Ini suatu daya tarik bagi para pelancong dan untuk masyarakat Tanah Toraja tetap menganggap tempat tersebut suci seperti anak yang baru lahir.

Penempatan jenazah bayi di pohon ini juga disesuaikan dengan strata sosial masyarakat. Makin tinggi derajat sosial keluarga itu maka makin tinggi pula tempat bayi yang dikuburkan di batang pohon Tarra tersebut. Bahkan, bayi yang meninggal dunia diletakkan sesuai arah tempat tinggal keluarga yang berduka. Kalau rumahnya ada di bagian Barat pohon, maka jenazah anak akan diletakkan di sebelah barat.

Untuk menuju Tanah Toraja yang mengagumkan ini terdapat jalur penerbangan domestik Makassar - Tanah Toraja yang saat ini hanya sekali seminggu dan memakai pesawat kecil berpenumpang delapan orang, yang memakan waktu 45 menit dari Bandara Hasanuddin Makassar. Jika lewat darat, perjalanan yang cukup melelahkan ini membutuhkan waktu selama tujuh jam.

Event menarik di kawasan wisata ini yaitu adanya upacara pemakaman jenazah (rambu solo) dan rambu tuka (pesta syukuran) yang merupakan kalender tetap tiap tahun. Selain event tersebut, para pengunjung bisa melihat dari dekat obyek wisata budaya menarik lainnya seperti penyimpanan jenazah di penampungan mayat berbentuk �kontainer� ukuran raksasa dengan lebar 3 meter dan tinggi 10 meter serta tongkonan yang sudah berusia 600 tahun di Londa, Rantepao. Bagaimana? Tertarik melihat keunikan wisata budaya ini?

Objek Wisata Di Indonesia

Objek Wisata Di Indonesia – Ada banyak sekali tempat tempat indah yang bisa anda kunjungi bersama pasangan atau keluarga besar. Seperti objek Wisata Alam, Wisata Budaya, Wisata Sejarah, Wisata Kuliner, Wisata Religius atau Wisata Olahraga. Objek Wisata Di Indonesia kaya akan keindahan alam yang membentang luas di seluruh Indonesia, Anda hanya perlu mengetahui tempat seperti apa yng anda inginkan maka Indonesia mempunyai jawabannya.
Di setiap kota yang ada di Indonesia pasti ada objek wisata yang memukau, namun kota/tempat objek wisata yang lebih di kenal atau lebih tenar di Indonesia adalah sebagai berikut:
1. Pulau Bali
Objek Wisata Di Indonesia
<p>Your browser does not support iframes.</p>
Pulau Bali adalah salah satu pulau terindah di Dunia. Pulau Bali merupakan pulau wisata terbaik di antara pulau lainnya. Banyak sekali Obyek-obyek wisata yang di miliki Bali. Seperti Kintamani, Pantai Kuta, Danau Batur, Goa Gajah, Tampak
Siring, Bedugul, Tanah Lot dan sebagainya. Pulau ini kaya akan tempat yang sangat menakjubkan dengan arsitektur bangunan dan keindahan alam yang juga sudah diakui oleh dunia.
2. Borobudur
Objek Wisata Di Indonesia
Candi Borobudur adalah candi Budha terbesar di dunia. Candi ini dibangun ketika Samaratungga – raja dari dinasti Syailendra memerintah di Jawa Tengah. Candi ini tercatat sebagai salah satu tujuh keajaiban dunia. Candi Borobudur terletak di desa Borobudur, Magelang, Jawa Tengah. Candi Borobudur sangat besar dan terbuat dari blok batu-batu besar dengan arsitektur yang sangat megah.
3. Pulau Komodo
Objek Wisata Di Indonesia
Pulau Komodo terletak di sebuah selat antara Pulau Flores di Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Sumbawa di Nusa Tenggara Barat (NTB). Di Pulau Komodo terdapat kadal terbesar di dunia, yaitu biawak Komodo (Varanuskomodoensis). Komodo dipercaya sebagai sisa binatang purba Dinosaurus yang masih hidup. panjang komodo dapat mencapai 3 meter dengan berat bisa mencapai 140 kg. Pada peariran di pulau Komodo juga terdapat perairan yang termasuk keajaiban dunia bawah air. Dasar laut perairan Komodo adalah yang terbaik di dunia, di permukaan laut menyembulnya
daratan-daratan kering yang berbukit karang. Sangat pantas pulau Komodo dimasukan dalam daftar keajaiban di Indonesia.
4. Danau tiga warna Kelimutu
Objek Wisata Di Indonesia
Danau tiga warna Kelimutu adalah salah satu dari sembilan keajaiban dunia. Danau tiga warna terletak di Gunung Kelimutu, Flores,NTT. Disana ada tiga danau yang berdekatan namun dengan warna-warna yang berbeda. Danau kawah tersebut adalah Tiwu Ata Polo (danau merah), Tiwu Nua Muri Kooh Fai (danau hijau) dan Tiwu Ata Mbupu (danau biru). Danau Kelimutu merupakan satu-satunya danau di dunia yang airnya dapat berubah setiap saat, dari merah menjadi hijau tua dan kemudian merah hati, hijau tua menjadi hijau muda, coklat kehitaman menjadi biru langit. Fenomena alam ini merupakan keajaiban.
5. Puncak Jayawijaya dan Carstenz
Objek Wisata Di Indonesia
Puncak Jayawijaya dan Carstenz ini juga terdaftar sebagai salah satu dari tujuh puncak benua (Seven Summit) yang sangat fenomenal dan menjadi incaran pendaki gunung di berbagai belahan dunia. Puncak Jayawijaya terletak di Taman Nasional Laurentz, Papua. Puncak ini diselimuti oleh salju abadi. Salju abadi di Puncak Jayawijaya merupakan satu dari tiga padang salju di daerah tropis yang terdapat di dunia. Di negeri kita yang dilalui garis khatulistiwa ini, menyaksikan adanya
salju di Indonesia tentunya sesuatu yang mustahil untuk bisa dimengerti. Carstenz Pyramid (4884 mdpl) adalah salah satu puncak yang bersalju tersebut. Puncak tertinggi di Asia Tenggara dan Pasifik ini terletak di rangkaian Pegunungan Sudirman. Puncak ini terkenal tidak hanya karena tingginya, tetapi juga karena terdapat lapisan salju di puncaknya.
6. Prambanan
Objek Wisata Di Indonesia
Candi Prambanan adalah candi Hindu terbesar di Asia Tenggara. Candi Prambanan terletak di perbatasan Jawa Tengah dan Yogyakarta. Candi ini dibangun pada sekitar tahun 850 Masehi. Arsitektur bangunan ini sangat megah dan terdapat candi-candi baik besar maupun kecil pada Komplek candi Prambanan ini. Juga ada legenda bahwa candi-candi tersebut hanya dibuat dalam satu malam saja oleh kesaktian Bandung bondowoso sebagai syarat mempersunting Loro Jonggrang. Tapi bukan karena legenda itu Prambanan dimasukkan dalam daftar ini tapi karena kehebatan arsitekturnya yang memukau dunia.
7. Bromo
Objek Wisata Di Indonesia
Gunung Bromo merupakan salah satu gunung dari lima gunung yang terdapat di komplek Pegunungan Tengger di laut pasir. Daya tarik gunung ini adalah merupakan gunung yang masih aktif. Obyek wisata Gunung Bromo ini merupakan fenomena alam dengan Kekhasan gejala alam yang tidak ditemukan di tempat lain adalah adanya kawah di tengah kawah (creater in the creater) dengan hamparan laut pasir yang mengelilinginya.
8. Toraja
Objek Wisata Di Indonesia
Toraja terletak Sulawesi Selatan. Tanah Toraja sangatlah unik, terutama dalam hal penguburan mayat. Mayat-mayat tidak dikubur, tetapi diletakkan di dalam gua-gua di bukit batu. Mayat-mayat ini ditemani oleh patung-patung yang menggambarkan orang yang meninggal tersebut. Di sini terdapat kuburan di bukit batu. Salah satu bentuk kuburan adalah
kuburan batu yang dibuat di bagian atas tebing di ketinggian bukit batu. Menurut kepercayaan animisme Aluk To Dolo di kalangan orang Tana Toraja, makin tinggi tempat ditaruhnya mayat tersebut makin cepat
rohnya bertemu dengan Tuhan atau surga.
9. Krakatau
Objek Wisata Di Indonesia
Gunung Krakatau yang letusannya pernah mengguncangkan bumi. Gunung berapi ini pernah meletus pada tanggal 26 Agustus 1883. Letusannya sangat dahsyat dan juga menimbulkan tsunami yang menewaskan sekitar 36.000 jiwa. Suara letusan gunung Krakatau sampai terdengar di Alice Springs, Australia dan pulau Rodrigues dekat Afrika. Gunung Krakatau berada di Selat Sunda antara pulau Jawa dan Sumatra. Bahkan debunya dikatakan sampai ke luar angkasa. Walaupun Krakatau sudah tidak berbahaya seperti dulu lagi (mudah-mudahan) tapi sejarahnya merupakan salah satu keajaiban alam tersendiri.
10. Danau Toba
Objek Wisata Di Indonesia
Mungkin banyak yang tidak tahu bahwa Danau Toba dulunya adalah sebuah gunung berapi. Danau ini berada di bekas kawah supervolcano terbesar di dunia. Gunung Toba diperkirakan meletus pada 73 ribu tahun lalu. Letusan ini tercatat sebagai letusan Gunung api terbesar yang mempengaruhi iklim di seluruh dunia.

Jumat, 10 Februari 2012

Daftar nama-nama yang lolos jalur undangan Thahap pertama XII IPS SMA KATOLIK MAKALE


No. Nama Siswa                               Kelas      Ranking          Siswa Rekomendasi Sms. 3 Sms. 4 Sms. 5
1. Theresia Oktaviyanti Ranggaenan XII IPS 1 (Reguler) 1.7% 3.5% 0.0% Rekomendasikan Siswa
2. Wyllmar Saribunga' Pasangka' XII IPS 2 (Reguler) 0.0% 0.0% 7.0% Rekomendasikan Siswa
 3. Seliaty Bunga Paretta XII IPS 2 (Reguler) 7.0% 5.2% 13.9% Rekomendasikan Siswa
4. Hesty Reny Tonapa XII IPS 1 (Reguler) 15.7% 1.7% 5.2% Rekomendasikan Siswa
5. Askar Angga Saranga XII IPS 1 (Reguler) 17.4% 15.7% 3.5% Rekomendasikan Siswa
6. Darius Sopian XII IPS 2 (Reguler) 13.9% 10.4% 17.4% Rekomendasikan Siswa
7. Megi Afrilia XII IPS 1 (Reguler) 3.5% 17.4% 8.7% Rekomendasikan Siswa
8. Agnes Paramban XII IPS 1 (Reguler) 5.2% 8.7% 20.9% Rekomendasikan Siswa
9. Susi Susanti Palanda XII IPS 2 (Reguler) 12.2% 20.9% 13.9% Rekomendasikan Siswa
10. Feris Kristian Tikupadang XII IPS 1 (Reguler) 22.6% 10.4% 10.4% Rekomendasikan Siswa
11. Herni Pasoloran XII IPS 1 (Reguler) 10.4% 7.0% 24.3% Rekomendasikan Siswa
12. Agustina Kutu' XII IPS 2 (Reguler) 27.8% 22.6% 1.7% Rekomendasikan Siswa
13. Robert Kusrianto XII IPS 2 (Reguler) 31.3% 10.4% 27.8% Rekomendasikan Siswa
 14. Adol Pina Nia XII IPS 1 (Reguler) 29.6% 29.6% 36.5% Rekomendasikan Siswa
15. Alfian Payuk XII IPS 2 (Reguler) 36.5% 33.0% 34.8% Rekomendasikan Siswa
16. Didianto Kala Lembang XII IPS 1 (Reguler) 26.1% 31.3% 36.5% Rekomendasikan Siswa
17. Febby Febrianti XII IPS 2 (Reguler) 17.4% 26.1% 40.0% Rekomendasikan Siswa
18. Mariesta Reny Tonapa XII IPS 2 (Reguler) 40.0% 27.8% 12.2% Rekomendasikan Siswa
19. Putri Tinggi Liku La'Bi' XII IPS 2 (Reguler) 40.0% 24.3% 26.1% Rekomendasikan Siswa
20. Irawati Suryani XII IPS 2 (Reguler) 24.3% 43.5% 22.6% Rekomendasikan Siswa
21. Stefanus Rian Batara XII IPS 2 (Reguler) 31.3% 17.4% 47.0% Rekomendasikan Siswa
22. Stevi Sudarsih Empra XII IPS 2 (Reguler) 45.2% 48.7% 40.0% Rekomendasikan Siswa
23. Hariani Suli' XII IPS 2 (Reguler) 48.7% 33.0% 52.2%
24. Wedy Wing Tandililing XII IPS 2 (Reguler) 38.3% 52.2% 19.1%
25. Ririn Indah XII IPS 1 (Reguler) 55.7% 52.2% 31.3%
26. Vera Dwiyanti XII IPS 1 (Reguler) 43.5% 38.3% 57.4%
27. Dedi Rianto XII IPS 2 (Reguler) 20.9% 59.1% 52.2%
28. Veronika Pongnoni XII IPS 1 (Reguler) 59.1% 52.2% 50.4%
29. Joys Andi Lolo XII IPS 1 (Reguler) 48.7% 60.9% 47.0%
30. Marthen Sandarapa' XII IPS 2 (Reguler) 62.6% 43.5% 60.9%
31. Meilvy Indrajayani XII IPS 1 (Reguler) 8.7% 62.6% 33.0%
32. Juniet Juniarsih Suppu XII IPS 1 (Reguler) 55.7% 38.3% 64.3%
33. Filadelfia Lindra Randa XII IPS 1 (Reguler) 64.3% 62.6% 69.6%
34. Riska Viani XII IPS 2 (Reguler) 64.3% 52.2% 69.6%
35. Irena Badeng XII IPS 2 (Reguler) 48.7% 38.3% 74.8%
36. Efany Ayu XII IPS 1 (Reguler) 78.3% 78.3% 69.6%
37. Germana Agus Allo XII IPS 2 (Reguler) 34.8% 74.8% 78.3%
38. Suryaningsih Lolo Allo XII IPS 1 (Reguler) 78.3% 33.0% 29.6%
39. Firgia Arini Lestari XII IPS 1 (Reguler) 47.0% 80.0% 55.7%
40. Meyly Rensya R. Paretta XII IPS 2 (Reguler) 74.8% 81.7% 43.5%
41. Rina Bangapadang XII IPS 1 (Reguler) 59.1% 81.7% 45.2%
 42. Merlin Christiani Ferreira XII IPS 2 (Reguler) 48.7% 73.0% 83.5%
43. Sandra Etika Dewi Andilolo XII IPS 2 (Reguler) 83.5% 48.7% 81.7%
44. Kemsya Jenni Pangala' XII IPS 2 (Reguler) 67.8% 67.8% 85.2%
45. Anricard Mani Todingan XII IPS 1 (Reguler) 73.0% 87.0% 76.5%
46. Dionesia Putri Birana XII IPS 1 (Reguler) 87.0% 67.8% 59.1%
47. Pryncen Layuk Mallawa XII IPS 2 (Reguler) 88.7% 74.8% 88.7%
48. Sisilia Sarti Balusu XII IPS 2 (Reguler) 67.8% 88.7% 66.1%
49. Herlin Liku XII IPS 2 (Reguler) 67.8% 90.4% 90.4%
50. Rynaldi Khrisna Saalino XII IPS 2 (Reguler) 90.4% 47.0% 80.0%
51. Renzi Yofianto XII IPS 1 (Reguler) 83.5% 93.9% 67.8%
 52. Resky Amelia Situru' XII IPS 2 (Reguler) 74.8% 67.8% 93.9%
53. Resky Lolo XII IPS 2 (Reguler) 93.9% 81.7% 92.2%
54. Nirwana Ra'Tuk Tandilangi' XII IPS 2 (Reguler) 78.3% 95.7% 87.0%
 55. Irayani Mangari XII IPS 2 (Reguler) 95.7% 97.4% 97.4%
56. Rusdi Halim XII IPS 2 (Reguler) 97.4% 92.2% 95.7%
 57. Ansi Winarsi XII IPS 2 (Reguler) 99.1% 66.1% 60.9%
 58. Tripena Lia XII IPS 2 (Reguler) 92.2% 99.1% 99.1%

Kamis, 09 Februari 2012

16 April Ujian Nasional SMA

MAKALE-- Pemerintah, melalui Badan Standarisasi Nasional Departemen Pendidikan Nasional, menetapkan jadwal pelaksanaan Ujian Nasional (UN) untuk SMA dan sederajat, pada 16 – 18 April mendatang. Sedangkan UN tingkat SMP akan berlangsung dari tanggal 23-26 April.
Ketua panitia UN kabupaten Tana Toraja, Daud Sampe Urang, kepada Palopo Pos, Senin lalu, mengatakan pihaknya sudah melakukan sosialisasi kepada sekolah-sekolah, baik SMA, SMK, maupun SMP, tentang jadwal pelaksanaan UN serta perhitungan nilai kelulusan siswa. Jadwal UN ini, kata Daud, berdasarkan prosedur operasi standar (POS) Depdiknas nomor 0011/BSNP/XII/2011.
“Iya kita sudah terima surat itu dan sudah kita sosialisasikan ke sekolah-sekolah,” kata dia.
Dijelaskan Daud, yang juga Kepala Bidang Pendidikan Menengah Dinas Pendidikan Tana Toraja ini, sebelum pelaksanaan UN, akan diawali dengan pelaksanaan ujian kompetensi keahlian (UKK) dan ujian teori kejuruan (UTK) untuk SMK. UKK akan digelar selama satu bulan, dari tanggal 16 Februari hingga 16 Maret 2012. Pelaksanaan UKK akan dilaksanakan oleh tiga SMK yang sudah lolos verifikasi kelayakan dari Disdik provinsi Sulawesi Selatan. Ketiga sekolah itu, masing-masing, SMK I Makale, SMK Kristen Pelangi untuk program studi kejuruan bidang teknoloigi, dan SMK Kristen Makale untuk program studi kejuruan bidang bisnis dan manajemen.
“Ada 14 program studi kejuruan yang akan diuji dalam UKK ini. Sistem pengawasan akan dilakukan secara silang oleh sekolah-sekolah yang sudah lolos verifikasi,” ujarnya.
Soal mata pelajaran yang diujikan dalam UN tahun 2012 untuk siswa SMA/SMK/MA, diantaranya Bahasa Inggris, Bahasa Indonesia dan Matematika. Standar nilai kelulusan dalam UN tahun 2012 bagi siswa SMA/SMK/MA sama seperti tahun lalu, yakni 5,5 dari akumulasi rata-rata nilai ujian sekolah 40% dan rata-rata nilai UN 60%.
“Bagi siswa yang tidak sempat ikut UN karena sakit akan dilaksanakan ujian susulan,” ungkap Daud.
Ditanya soal jumlah siswa yang akan mengikuti UN tahun 2012 di Tana Toraja, Daud mengatakan jumlah siswa SMA sebanyak 1.486 orang, Madrasah Aliah (MA) 48 orang, dan SMK 1.705 orang. Para siswa ini tersebar di 18 SMA, 1 MA, dan 23 SMK. (cr1/ikh/d)