“Siapa
yang ingin sukses dalam kehidupan, hendaknya jangan mengandalkan kepada hal-hal
kebetulan.”(Brown, WJ).
Kunci kesuksesan berada dalam diri kita sendiri. Jika seseorang ingin
sukses maka jangan pernah menyerah meskipun dalam situasi yang sulit dan selalu
berusaha agar setiap usaha dapat terlaksanakan dengan baik. Ya… Helvi Tiana
Rosa adalah salah satu seseorang yang tak pernah mengenal putus asa. Beliau
seorang sastrawan sekaligus motivator menulis yang handal. Beliau memberikan
warna yang berbeda dikalangan para penulis di tanah air. Karya-karya dari
seorang Helvi Tiana Rosa sungguh amat menyentuh bagi setiap pembacanya.
Helvy Tiana
Rosa (lahir di Medan, Sumatera Utara, 2 April 1970; umur 40 tahun) adalah sastrawan, motivator menulis, editor dan dosen. Helvy memperoleh gelar sarjana sastra dari Fakultas Sastra UI, gelar magister dari Jurusan
Ilmu Susastra, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas
Indonesia, dan kini
tengah menempuh program doktoral di bidang Pendidikan Bahasa, Universitas Negeri Jakarta. Helvy adalah salah satu dari 10 Perempuan Penulis
Paling Terkenal menurut survey Metro TV 2009 dan merupakan satu dari 15 Tokoh
Muslim Indonesia yang terpilih sebagai 500 Muslim Paling Berpengaruh di dunia,
hasil penelitian The Royal Islamic Strategic Studies
Centre, Jordan, bekerjasama dengan Georgetown University, 2009.
Mantan Redaktur dan Pemimpin Redaksi Majalah Annida (1991-2001) ini, tahun 1990 mendirikan Teater Bening—sebuah teater kampus di FSUI yang seluruh anggotanya
adalah perempuan, menulis naskah dan menyutradarai pementasan teater tersebut
di Gedung
Kesenian Jakarta, Taman
Ismail Marzuki,
Auditorium Fakultas Sastra UI serta keliling Jawa dan Sumatera.
Helvy merupakan pendiri dan Ketua Umum
Forum
Lingkar Pena/ FLP (1997-2005), sebuah forum penulis muda beranggotakan lebih 7000 orang
yang tersebar di 125 kota di Indonesia dan mancanegara. Bersama teman-temannya
di FLP, ia mendirikan dan mengelola “Rumah baCA dan HAsilkan karYA” (Rumah Cahaya) yang tersebar di berbagai kota di Indonesia. Selama 11
tahun keberadaannya, bekerjasama dengan puluhan penerbit, FLP telah meluncurkan
lebih dari 1000 judul buku. Karena kegiatannya The Straits Times dan Koran Tempo menyebut Helvy sebagai Lokomotif
Penulis Muda Indonesia (2003). Tahun 2008, Helvy membawa FLP meraih Danamon Award--sebuah penghargaan tingkat nasional bagi mereka yang
dianggap sebagai pejuang, dan secara signifikan dianggap berhasil melakukan
pemberdayaan terhadap masyarakat sekitar.
Tahun 1980-1990 Helvy memenangkan
berbagai perlombaan menulis tingkat propinsi dan nasional. Namun menurutnya
yang paling berkesan ketika ‘Fisabilillah” menjadi Juara Lomba Cipta Puisi
Yayasan Iqra, tingkat nasional (1992), dengan HB Jassin sebagai Ketua Dewan Juri. “Jaring-Jaring Merah” terpilih sebagai salah satu cerpen terbaik Majalah Sastra Horison dalam satu dekade (1990-2000). Lelaki
Kabut dan Boneka mendapat Anugerah Pena sebagai Kumpulan Cerpen Terpuji (2002), sedangkan Bukavu masuk seleksi Long List Khatulistiwa Literary Award 2008. Istri Tomi Satryatomo serta Ibu Abdurahman Faiz dan Nadya Paramitha ini mendapat SheCAN! Award dari Tupperware sebagai Wanita Inspiratif Indonesia
(2009), Kartini Award sebagai salah satu The Most Inspiring Women in Indonesia
dari Majalah Kartini (2009), terpilih sebagai Ikon Perempuan Indonesia versi Majalah Gatra (2007), Wanita Indonesia Inspiratif
versi Tabloid Wanita Indonesia (2008), Tokoh Perbukuan IBF Award IKAPI (2006), Tokoh sastra Eramuslim Award (2006), Penghargaan Perempuan Indonesia Berprestasi dari
Tabloid Nova dan Menteri Pemberdayaan Perempuan RI
(2004), Ummi Award dari Majalah Ummi (2004), Muslimah Berprestasi versi Majalah Amanah (2000), Muslimah Teladan versi Majalah Alia (2006), dll. Sastrawan yang juga nominator Indonesia Berprestasi Award XL 2007 Bidang Seni Budaya dan Nominator SK Trimurti Award (2009) ini, sering diundang berbicara dalam berbagai
forum sastra dan budaya di pelosok Indonesia, Malaysia, Singapura, Brunei,
Thailand, Hong Kong, Jepang, Mesir, hingga Amerika Serikat, dll.
Mantan Sekretaris DPH-Dewan
Kesenian Jakarta
(2003) dan Anggota Komite Sastra DKJ
(2003-2006), sehari-harinya adalah dosen di Jurusan Bahasa dan Sastra
Indonesia, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Jakarta. Tahun 2008 ia terpilih sebagai Dosen Berprestasi Universitas Negeri Jakarta. Kini Direktur Lingkar Pena Publishing House, dan Anggota Majelis Sastra Asia Tenggara/ Mastera ini
juga dipercaya sebagai Wakil Ketua Persatuan Sastrawan Muslim Sedunia / The International League of Islamic
Literature, untuk
Wilayah Indonesia.




Jika
saya membuat sebuah karya dalam menulis, terkadang aku mengingat kata-kata yang
tak pernah aku lupakan. Beliau membuat suatu karya yang sangat memukau para
pembaca termasuk saya sendiri. Aku bangga dengan beliau. Karya- karyanya pun
dikenal banyak orang di Indonesia, di antaranya:
- Bukavu (LPPH), 2008)
- Catatan Pernikahan (LPPH, 2008)
- Tanah Perempuan, Naskah Drama (Lapena, 2007)
- Risalah Cinta (Lingkar Pena Publishing House, 2005)
- Menulis Bisa Bikin Kaya! (MVP 2006)
- Perempuan Bermata Lembut ( Antologi Cerpen Bersama, FBA Press 2005)
- Ketika Cinta Menemukanmu (Antologi Cerpen Bersama, Gema Insani Press 2005)
- Dokumen Jibril (Antologi Cerpen Bersama, Republika 2005)
- Jilbab Pertamaku (Kumpulan Tulisan Bersama, LPPH, 2005)
- 1001 Kisah Luar Biasa dari Orang-orang Biasa (Penerbit Anak Saleh 2004)
- Dari Pemburu ke Teurapeutik (Antologi Cerpen Bersama, Pusat Bahasa 2004)
- Lelaki Semesta (Antologi Cerpen Bersama, LPPH, 2004)
- Matahari Tak Pernah Sendiri I (Kumpulan Tulisan Bersama, LPPH, 2004)
- Di Sini Ada Cinta! (Kumpulan Tulisan Bersama, LPPH, 2004)
- Leksikon Sastra Jakarta (DKJ dan Penerbit Bentang, 2003)
- Segenggam Gumam, Esai-esai Sastra dan Budaya (Syaamil, 2003)
- Bukan di Negeri Dongeng (Syaamil, 2003)
- Lelaki Kabut dan Boneka/ Dolls and The Man of Mist, Kumpulan Cerpen Dwi Bahasa (Syaamil, 2002)
- Wanita yang Mengalahkan Setan, Kritik Sastra (Tamboer Press, 2002)
- Pelangi Nurani (Syaamil, 2002)
- Sajadah Kata (Antologi Puisi Bersama, Syaamil, 2002)
- Kitab Cerpen: Horison Sastra Indonesia (Yayasan Indonesia & Ford Foundation, 2002)
- Dunia Perempuan (Antologi Cerpen Bersama, Bentang, 2002)
- Ini…Sirkus Senyum (Antologi Cerpen Bersama, Komunitas Bumi Manusia, 2002)
- Luka Telah Menyapa Cinta (Antologi Cerpen Bersama, FBA Press, 2002)
- Kado Pernikahan (Antologi Cerpen Bersama, Syaamil, 2002)
- Graffiti Gratitude (Antologi Puisi Bersama, Penerbit Angkasa, 2001)
- Dari Fansuri ke Handayani (Penerbit Horison dan Ford Foundation, 2001)
- Ketika Duka Tersenyum (Antologi Cerpen Bersama, FBA Press, 2001)
- Titian Pelangi, Kumpulan Cerpen (Mizan, 2000)
- Hari-Hari Cinta Tiara, Kumpulan Cerpen (Mizan, 2000)
- Akira no Seisen/ Akira: Muslim wa tashiwa, Novel (Syaamil, 2000)
- Pangeranku, Cerita Anak (Syaamil, 2000)
- Manusia-Manusia Langit, Kumpulan Cerpen (Syaamil, 2000)
- Nyanyian Perjalanan, Kumpulan Cerpen (Syaamil, 1999)
- Hingga Batu Bicara, Kumpulan Cerpen (Syaamil, 1999)
- Lentera (An Najah Press,1999)
- Kembara Kasih, Novel (Pustaka Annida, 1999)
- Sebab Sastra yang Merenggutku dari Pasrah, Kumpulan Cerpen (Gunung Jati, 1999)
- Ketika Mas Gagah Pergi, Kumpulan Cerpen (Pustaka Annida, 1997. Cet II dstnya Syaamil )
- Mc Alliester, Novel (Moslem Press, London, 1996)
- Angkatan 2000 Dalam Sastra Indonesia (Kumpulan Tulisan Bersama, Grasindo, 2000.)
- Kembang Mayang (Antologi Cerpen Bersama, Penerbit Kelompok Cinta Baca, 2000)
- Sembilan Mata Hati (Antologi Cerpen Bersama, Pustaka Annida, Jakarta, 1998), dll
Begitu banyak cerpen yang telah beliau terbitkan
dan bukan hanya di Indonesia saja. Karyanya pun juga disukai para pembaca di
luar negeri. Saya sendiri sebagai orang biasa justru ingin seperti dengan
beliau.
Namun, masih banyak orang yang
tidak mengenal penulis hebat seperti Helvi Tiana Rosa. Buku-buku yang
diterbitkan asing bagi para pembaca karena sulitnya ditemukan buku seperti itu.
Saya secara pribadi pernah bertanya-tanya kepada teman-teman saya di sekolah,
namun tak ada pun yang mengenal beliau apalagi karya-karyanya. Banyak juga dari
karyanya tidak disukai oleh para pembaca namun kebanyakan juga menyukainya.
Kadangkala, karya dari beliau
berasal dari inspirasi dalam lingkup masyarakat. Beliau telah memberikan arti
dalam berkarya. Masyarkat di Indonesia terlebih kepada para penulis dan
sastrawan sangatlah senang dan bangga dengan Helvi Tiana Rosa. Beliau
seakan-akan penyemangat dalam menulis dan wawasan dari penulis akan lebih
banyak setelah membaca karya-karya beliau. Penulis ingin karyanya bisa seperti
beliau dan itu adalah suatu tantangan bagi penulis. Menulis kadang membuat
seseorang bosan dan merasa putus asa karena kosakata yang minim. Namun dengan
adanya beliau, penulis akhirnya bersemangat dalam berkarya.
Aku ingin bertemu dengan beliau.
Namun keadaan yang tidak memungkinkan. Saya berada di daerah terpencil dan tak
akan pernah terwujud bertemu dengan Helvi Tiana Rosa. Ya…palingan hanya bisa
melihatnya di Internet dan di dalam karya-karyanya. Mungkin jika saya pernah
bertemu dengan beliau, itu suatu kenangan manis dan indah yang tak akan pernah
kulupakan dalam hidupku. Aku akan bangga dan merasa sangatlah gembira bisa
bertemu dengan sang idola.
Mempunyai
impian besar atau cita-cita yang tinggi adalah bagian yang paling mudah. Karena
bagian yang tersulit adalah, harus terus berjuang dari hari ke-hari sambil
terus menjaga agar impian tersebut tetap hidup.
Jadi, apakah
Anda pernah memiliki sebuah impian besar-tetapi karena sesuatu dan lain
hal-sekarang impian itu Anda tinggalkan? Atau, apakah pada saat ini Anda bahkan
sudah sangat ingin sekali menyerah? Nah, sebelum Anda membuat keputusan yang
akan membuat diri Anda menyesal seumur hidup - tundalah beberapa menit
keputusan itu - untuk menyimak kisah beberapa pribadi yang kokoh, pantang
menyerah, bermental baja, dan terus berusaha bangkit untuk
"berkelahi," sampai menang atau meraih impian yang didambakan.
Kami menyebutnya, fakta dan kisah besar yang sangat inspiratif, yang
menyiratkan pesan sangat kuat: Never, never, never give up!
Jangan pernah menyerah, percayalah pada diri sendiri!
Ya…kalimat
yang membangun dan pemberi semangat. Jangan pernah menyerah dalam berkarya. Dua
hal penting yang dimiliki seorang pemenang:
1.
Mampu memikirkan apa yang
tidak dipikirkan oleh pesaing.
2.
Mampu melakukan sesuatu yang
tidak dilakukan oleh pesaing.
Akhir kata, jangan pernah menyerah dalam
berkarya. Sosok Helvi Tiana Rosa telah banyak memberikan warna yang berbeda
dalam dunia berkarya khususnya menulis. Ingat 3C, “CERDAS, CERMAT, CEKATAN”.
Saya akan mengakhiri tulisan saya dengan kata-kata bijak pemberi semangat dalam
hidup. “Kebanyak orang mencari kesuksesan
ke mana-mana, padahal kalau dirinya tahu, kunci itu menggantung di dalam
dirinya.” Labor Omnia Vincit.
Sekian dan terima kasih.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar