Minggu, 08 Januari 2012

TRYING AND NEVER GIVE UP


TRYING AND NEVER GIVE UP
            Menulis adalah hal yang sangat membosankan bagiku. Menurut saya, menulis hanyalah membuang waktu saja dan tak ada gunanya. Kadang-kadang hal itu membuatku agak frustasi sehingga aku tidak memiliki banyak kosa-kata untuk menulis. Ya, tidak ada sumber yang menginspirasiku untuk menulis. Di sekolah pun begitu. Pelajaran yang saya sangat tidak sukai ialah Bahasa Indonesia. Masih teringat dalam pikiranku ketika saya masih mengenyam pendidikan di SD. Jika guru menyuruh kami untuk menyalin ringkasan materi, saya justru tidak untuk menulisnya dan biasanya saya meminjam buku catatan temanku untuk disalin di rumah. Itulah sebabnya sehingga nilai saya boleh dikatakan pas-pasan. Ya, itu pengalaman yang saya alami khususnya dalam menulis.
            Entah bagaimana ceritanya, sehingga pernah suatu hari mulai tumbuh niat untuk menulis. Ya, saat itu saya menulis sebuah cerpen. Cerpen tersebut menginspirasi saya dari pengalaman teman saya di SMP dulu. Syukurlah, cerpen tesebut jadi walaupun cerpen tersebut masih jauh dari harapan. Kosa-kata yang belum terlalu banyak sehingga menyulitkan dalam membuat suatu tulisan. Aku pun mengikutsertakan cerpen itu ke sebuah sekolah di mana akan diseleksi dan darisitu akan dibukukan seperti sebuah majalah. Aku kaget ketika mendengar bahwa karya cerpen saya masuk dan lolos untuk dibukukan. Wah, kegembiraan meliputi diriku. Aku bangga pada diriku sendiri. Ternyata dalam diriku terdapat jiwa berkarya dalam menulis.
            Awal yang menjadi sebuah hobby dalam menulis. Jika saya ingin menulis sebuah karya, biasanya saya meminta bantuan untuk memberikan masukan serta pendapat agar suatu karya menjadi sangat menarik dan disukai para pembaca. Ada salah seorang penulis yang saya sangat kagumi. Dia ialah Andrea Hirata yang tak lain penulis novel “Laskar pelangi”. Karya yang sungguh spektakuler. Saya terkesan atas ceritanya. Menurut saya Novel “Laskar Pelangi” merupakan suatu ramuan pengalaman dan imajinasi yang menarik, yang menjawab inti pertanyaan tentang hubungan-hubungan antara gagasan sederhana, kendala, dan kualitas pendidikan. Inilah cerita yang sangat mengharukan tentang dunia pendidikan dengan tokoh-tokoh manusia sederhana, jujur, tulus, gigih, penuh dedikasi, ulet, sabar, tawakal, takwa, yang dituturkan secara indah dan cerdas.
            Saat itu terbayang dalam pikiranku, “Aku ingin menulis dan membuat sebuah karya”. Why not.! Yang terpenting dalam menulis ialah berusaha untuk membuat sedemikian rupa jalan ceritanya agar menarik.
            Hari demi hari terus berganti, minggu demi minggu terus berlalu, tanpa terasa waktu telah jauh pergi. Di sebuah sudut kamar, seorang penulis meratapi waktu yang berlari begitu cepat meninggalkannya. Ketika batas waktu yang telah ditentukan semakin dekat, dia masih bergelut dengan badmood. Saat waktu yang ditentukan tiba, tulisan belum juga dia hasilkan. Dalam keadaan terdesak dan nyaris frustasi, timbul pertanyaan dalam hatinya, untuk apa aku menulis? Mengapa saya harus repot dan bersusah-payah...” kadang-kala saya terbebani dalam menulis.
            Saya pernah curhat dengan teman dan guru saya khususnya dalam hal mengarang sebuah karya. “Saya sebenarnya suka menulis. Tapi ketika memulai, saya bingung harus dimulai dengan kata atau kalimat apa. Kemudian ketika saya bisa memulai menulis, saya bingung bagaimana membuat paragraf. Saya tidak bisa menyusun paragraf dengan baik. Tulisan saya asal-asalan saja.”
            Mereka pun menjawabnya, “Kesulitanmu dalam menulis justru berasal dari hal-hal yang Anda tanyakan ini. Anda terlalu memikirkan hal-hal yang sebenarnya tak perlu dipikirkan. Pikiran “takut ini, bingung itu” dan seteruslah merupakan hal-hal yang menghambat kita, membuat kita tak bisa menulis. Jadi solusinya, coba hilangkan saja beban pikiran seperti itu. Mulailah menulis dengan menerapkan kiat menulis bebas. Bila sudah menerapkan kiat menulis bebas, yakinlah bahwa Huda akan menganggap bahwa ternyata MENULIS ITU SANGAT MUDAH!  Dan mengenai pertanyaan kedua, begini ya:
Menulis adalah keahlian. Sama seperti menyetir mobil, main piano, karate, menari, dan seterusnya. Semua orang yang mempelajari keahlian apapun, pasti awalnya banyak melakukan kesalahan. Dan dalam semua keahlian, kita pasti akan semakin mahir bila semakin rajin berlatih. Menulis pun sama seperti itu. Jadi Huda tak perlu khawatir atau cemas dan gelisah bila saat ini tulisan Huda masih belepotan, masih banyak salahnya di sana-sini. Semua orang yang baru belajar menulis memang seperti itu. Saya pun dulu ketika masih sangat pemula, tulisan saya sangat jelek dan banyak salah di sana-sini. Tak ada yang aneh dengan hal itu, dan tak perlu dipikirkan sama sekali. Yang Huda butuhkan hanya rajin berlatih menulis. Ketahuilah bahwa hanya ada tiga rahasia agar kita bisa menghasilkan tulisan yang bagus, yakni:
1.      Banyak menulis
2.      Banyak membaca
3.      Tak pernah putus asa dalam berkarya.
Akhir kata, saya ingin menuliskan kalimat yang paling inspiratif yang dapat menginspirasi kita semua. “Hidup adalah sebuah inspirasi dalam sebuah balada yang indah. Balada kehidupan itu penuh dengan misteri, setiap perjalanan hidup yang kita jalani berbeda jalan ceritanya. Hitam di atas putih. Ya…jangan pernah putus asa dalam menulis walaupun banyak kesulitan yang kita hadapi. Tetapi, biasakanlah menulis beberapa kata sehingga nantinya akan menjadi beribu-ribu kata”. trying and never give up…
Sekian dan terima kasih. Salam…
                                                                        By : Wyllmar S Pasangka













Tidak ada komentar:

Posting Komentar